Suatu hari, ketika Angela sedang berada di ladang, dia melihat sebuah
visiun (penglihatan) serombongan malaikat naik turun tangga yang
menghubungkan dunia dengan surga....dan di antara malaikat-malaikat itu
ada serombongan gadis-gadis. Angela mengenali saudarinya juga ada di
sana. Visiun ini membuat Angela berkeinginan untuk bergabung dengan
saudarinya dan memberikan dirinya kepada Tuhan.
Di masa remaja,
Angela tumbuh menjadi seorang remaja yang menarik. Dia mudah bergaul
dengan segala macam lapisan orang; pejabat maupun bangsawan, juga orang
kecil dan sederhana. Akan tetapi, pergaulannya di kota besar Salo ini
kadang mengusik hati kecil Angela. Bukankah dia ingin menyerahkan diri
kepada Tuhan untuk menjadi milik Kristus? Dia ingin melepaskan diri dari
kebebasan sebagai orang kota dan menyembunyikan dirinya. Kemudian ia
bergabung dengan Ordo ketiga dari para pastor Fransiskan agar ia mudah
menerima komuni dan mendekatkan diri kepada Tuhan. Hidupnya menjadi
sungguh sangat sederhana. Angela ingin meneladani hidup Santo
Fransiskus, dia berharap tak memiliki apa pun, bahkan tak memiliki
tempat tidur dan hidup dengan makan roti dan sedikit sayuran serta minum
air putih.
Ketika Angela berusia 22 tahun pamannya meninggal,
dan Angela pun kembali ke Desenzano. Di sana ia terketuk hatinya untuk
mengajari anak-anak tetangganya yang miskin yang tidak mendapatkan
pengajaran dari orang tuanya tentang agama dan perbuatan baik. Suatu
hari ia mendapat penglihatan kembali, dia melihat dirinya sedang memberi
pelajaran agama kepada para pemudi. Sejak itu ia menyadari Tuhan
memanggilnya untuk melakukan tugas seperti itu. Kemudian dia mengajak
teman-teman wanitanya yang bergabung dengan ordo ketiga untuk
mengumpulkan dana guna mendidik anak-anak dan para pemudi di sekitarnya
dengan pengajaran-pengajaran yang sistematis dan teratur. Pekerjaan
tersebut dilakukan dengan penuh kerendahan hati dan akhirnya berkembang.
Maka Angela pun mengajak teman-temannya untuk memulai tugas baru yaitu
membuka sekolah bagi anak-anak putri.
Suatu hari Angela diberi
tugas yang pertama sebagai seorang anggota Ordo Santo Fransiskus.
Tugasnya adalah menghibur sepasang bangsawan di kota Brescia yang baru
kehilangan anak-anaknya. Pada waktu itu di kota Brescia terjadi perang
yang mengakibatkan berbagai kehancuran. Banyak penduduk mengalami
penderitaan. Anak-anak terlantar, dan gadis-gadis dipermainkan dan
direndahkan. Kemiskinan merajalela dan terjadi kemerosotan nilai-nilai
hidup di dalam masyarakat. Sedikit demi sedikit Angela membantu semua
yang membutuhkannya. Yang sedih dihiburnya, yang bertengkar didamaikan.
Dia membawa damai di hati para imam, menasihati anak perempuan, menjadi
penengah dalam keluarga, dan membela hak-hak kaum perempuan. Dia juga
mendirikan sebuah sekolah. Karya pendidikannya berkembang pesat dan
disenangi banyak orang.
Demikianlah Santa Angela berkarya
selama 14 tahun di kota Brescia. Dalam diri Angela senantiasa timbul
pertanyaan, "Apa yang dapat aku lakukan bagi mereka yang menderita?"
Banyak perempuan yang menghargai dan mendukung pelayanan Angela. Para
penduduk pun menghormati apa yang dilakukan Angela dan menganggap dia
sebagai seorang nabi perempuan dan seorang santa.
Suatu hari
Angela berziarah ke Tanah Suci bersama teman-temannya. Dalam perjalanan
ke tanah suci di Yerusalem, Angela mengalami kejadian pahit. Kedua
matanya tiba-tiba menjadi buta. Namun, ia tetap bersemangat untuk
mengunjungi tanah suci meski teman-temannya mengusulkan untuk tidak
meneruskan perjalanannya. Angela tetap berteguh hati melanjutkan sambil
berserah diri kepada Tuhan di sepanjang perjalanannya. Karena imannya
yang begitu besar, Tuhan akhirnya memberikan mukjizat. Penglihatan
Angela menjadi pulih kembali ketika ia pulang dari ziarah itu, tepat di
tempat saat Angela mengalami kebutaan. Di tengah perjalanan itu pula
bayangan visiun yang Angela alami saat berada di Desenzano melintas
terus di pikirannya, yaitu penglihatan mengenai rombongan malaikat naik
turun ke surga dan di antaranya terdapat kumpulan para gadis. Tiba-tiba
dia mendengar suatu suara dalam hatinya: "Bukalah hati, Angela, sebelum
engkau meninggal, engkau akan mendirikan perkumpulan wanita di Brescia
yang menjadi harta Tuhan sendiri." Mendengar suara itu, Angela merasa
tak layak dan ia sempat menunda pelaksanaanya hingga Tuhan mendesaknya
dan menyatakan bahwa Dia akan mendampinginya selalu.
Setelah
Angela kembali ke Brescia, ia mengumpulkan para pendukungnya dan membuat
semacam biara yang sangat sederhana pada tahun 1533. Dibentuklah
peraturan yang sederhana dan diadakan pelayanan pendidikan agama bagi
anak-anak dan kaum miskin serta mengarahkan para pendukungnya pada karya
cinta kasih lainnya. 12 orang tinggal bersamanya di dekat Gereja St.
Afra, tetapi sejumlah wanita yang lain tinggal bersama keluarga dan
saudara-saudarinya. 2 tahun kemudian 28 orang wanita yang mendukung
Angela mempersembahkan diri sepenuhnya untuk melayani Tuhan. Angela
menempatkan mereka dalam perlindungan St. Ursula, yaitu Santa pelindung
pendidikan tertinggi di abad pertengahan yang dihormati sebagai pemimpin
para wanita dan juga teladan martir dan keperawanan Kristen.
Putri-putrinya yang mengabdi ini diberi nama Putri-Putri Ursulin.
Jadi tgl 25 November 1535 merupakan permulaaan didirikannya Ordo
Suster-Suster Ursulin. Semasa hidup Angela sebagai ibu pendiri ordo,
para suster tidak mengenakan busana kebiaraan tetapi mengenakan rok
berwarna hitam, tidak ada kaul dan tidak ada komunitas. Mereka berkumpul
bersama dalam kelompok dan menyembah Tuhan, melaksanakan tugas-tugas
sebagaimana yang diberikan kepada mereka dan hidup kudus di
tengah-tengah keluarga mereka. Ordo ini kemudian berkembang dan banyak
perubahan terjadi. Namun, yang jelas ordo ini tak pernah kehilangan
tujuan utamanya yaitu memberikan pendidikan agama pada anak-anak gadis
terutama kepada mereka yang miskin. Angela wafat tanggal 27 Januari 1540
setelah mengalami sakit sebelumnya.
Setelah Angela wafat,
kurang lebih 25 tahun kemudian, pemimpin Gereja mengizinkan biara itu
hidup sungguh-sungguh seperti biara lainnya. Tahun 1807 Santa Angela
dinyatakan sebagai orang kudus oleh Paus Pius VII. Biara yang
didirikannya ini terus berkembang hingga saat ini.Santa Angela wafat
meninggalkan sebuah perkumpulan yang kecil.....yang dalam 450 tahun
terakhir bertumbuh menjadi suatu perhimpunan yang besar dengan
putri-putrinya yang beraneka ragam tetapi spiritualitasnya sama :
Spiritualitas santa Angela.
Tuhan telah memilih Santa Angela
untuk mengembangkan perkumpulan para perawan demi tugas yang luhur, dan
Santa Angela telah mengembangkan talenta yang dimilikinya sebagai
pendidik anak-anak kecil, sehingga akhirnya membuahkan hasil yang
gemilang. Bagaimana dengan kita sebagai umat yang telah dipilih dan
dikasihi Tuhan, sudahkah mengembangkan talenta-talenta kita demi
kemuliaan Tuhan sehingga tidak menjadi bakat yang terpendam?
DOA SANTA ANGELA
Tuhan,
Sinarilah kegelapan hatiku
Dan berikanlah rahmat-Mu
Aku lebih suka mati dari pada menghina kemuliaan-Mu
Teguhkanlah pengertian dan kasihku, ya Tuhan
Sehingga menghalangiku memalingkan diri dari kemuliaan wajah-Mu
Karena kemuliaan-Mu membuat setiap hati yang gelisah menjadi tenang
Tuhanku sumber kehidupan dan pengharapanku
Kumohon tariklah hatiku yang hina dina ini
Bakarlah diriku dalam nyala api kasih-Mu
Terutama semua keinginan dan kasih yang tak berkenan dihadapan-Mu
Terimalah ya Tuhan diriku yang sering terjatuh dalam noda dosa
Yang seringkali tak mampu mengenali yang baik dan yang buruk
Kupersembahkan kepada-Mu
Semua pikiranku , kata-kata, dan perbuatanku
Semua yang kumiliki baik yang nampak maupun tak nampak
Kuletakkan semuanya di bawah kaki salib-Mu seraya memohon kemurahan-Mu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar