Senin, 09 September 2013

Kisah Santa Angela Merici

 

            Santa Angela dilahirkan tanggal 21 Maret 1474 di sebuah kota kecil Desenzano Italia, dan memiliki seorang saudari perempuan. Angela menerima pendidikan yang baik dari kedua orang tuanya yang saleh. Ibunya mengajarkan pekerjaan rumah tangga kepada putri-putrinya. Dan sifat sosial ibunya yang selalu memperhatikan orang-orang yang mengalami kesukaran dan kemiskinan direkam oleh Angela. Ayahnya memiliki sebuah ladang anggur. Kedua orang tua Angela sering menceritakan kisah orang kudus kepada anak-anaknya, sehingga seringkali kedua putrinya bermain dan berkhayal menjadi pertapa dan pendoa. Kedua orang tua Angela meninggal karena terkena wabah suatu penyakit ketika ia masih berusia 10 tahun. Kemudian Angela dan kakak perempuannya diasuh oleh pamannya di kota Salo tempat kelahiran ibunya. Pada saat Angela berusia 13 tahun, kakak perempuan Angela meninggal pula dan ini membuat Angela menjadi sangat sedih dan kehilangan. Dia bertanya-tanya di manakah saudarinya yang ia cintai itu? Di surgakah? Atau di api penyucian? Mungkinkah di neraka? Dalam usianya yang masih sangat muda itu, Angela sudah mulai berpikir mengenai dosa dan akibatnya.


Suatu hari, ketika Angela sedang berada di ladang, dia melihat sebuah visiun (penglihatan) serombongan malaikat naik turun tangga yang menghubungkan dunia dengan surga....dan di antara malaikat-malaikat itu ada serombongan gadis-gadis. Angela mengenali saudarinya juga ada di sana. Visiun ini membuat Angela berkeinginan untuk bergabung dengan saudarinya dan memberikan dirinya kepada Tuhan.

Di masa remaja, Angela tumbuh menjadi seorang remaja yang menarik. Dia mudah bergaul dengan segala macam lapisan orang; pejabat maupun bangsawan, juga orang kecil dan sederhana. Akan tetapi, pergaulannya di kota besar Salo ini kadang mengusik hati kecil Angela. Bukankah dia ingin menyerahkan diri kepada Tuhan untuk menjadi milik Kristus? Dia ingin melepaskan diri dari kebebasan sebagai orang kota dan menyembunyikan dirinya. Kemudian ia bergabung dengan Ordo ketiga dari para pastor Fransiskan agar ia mudah menerima komuni dan mendekatkan diri kepada Tuhan. Hidupnya menjadi sungguh sangat sederhana. Angela ingin meneladani hidup Santo Fransiskus, dia berharap tak memiliki apa pun, bahkan tak memiliki tempat tidur dan hidup dengan makan roti dan sedikit sayuran serta minum air putih.

Ketika Angela berusia 22 tahun pamannya meninggal, dan Angela pun kembali ke Desenzano. Di sana ia terketuk hatinya untuk mengajari anak-anak tetangganya yang miskin yang tidak mendapatkan pengajaran dari orang tuanya tentang agama dan perbuatan baik. Suatu hari ia mendapat penglihatan kembali, dia melihat dirinya sedang memberi pelajaran agama kepada para pemudi. Sejak itu ia menyadari Tuhan memanggilnya untuk melakukan tugas seperti itu. Kemudian dia mengajak teman-teman wanitanya yang bergabung dengan ordo ketiga untuk mengumpulkan dana guna mendidik anak-anak dan para pemudi di sekitarnya dengan pengajaran-pengajaran yang sistematis dan teratur. Pekerjaan tersebut dilakukan dengan penuh kerendahan hati dan akhirnya berkembang. Maka Angela pun mengajak teman-temannya untuk memulai tugas baru yaitu membuka sekolah bagi anak-anak putri.

Suatu hari Angela diberi tugas yang pertama sebagai seorang anggota Ordo Santo Fransiskus. Tugasnya adalah menghibur sepasang bangsawan di kota Brescia yang baru kehilangan anak-anaknya. Pada waktu itu di kota Brescia terjadi perang yang mengakibatkan berbagai kehancuran. Banyak penduduk mengalami penderitaan. Anak-anak terlantar, dan gadis-gadis dipermainkan dan direndahkan. Kemiskinan merajalela dan terjadi kemerosotan nilai-nilai hidup di dalam masyarakat. Sedikit demi sedikit Angela membantu semua yang membutuhkannya. Yang sedih dihiburnya, yang bertengkar didamaikan. Dia membawa damai di hati para imam, menasihati anak perempuan, menjadi penengah dalam keluarga, dan membela hak-hak kaum perempuan. Dia juga mendirikan sebuah sekolah. Karya pendidikannya berkembang pesat dan disenangi banyak orang.

Demikianlah Santa Angela berkarya selama 14 tahun di kota Brescia. Dalam diri Angela senantiasa timbul pertanyaan, "Apa yang dapat aku lakukan bagi mereka yang menderita?" Banyak perempuan yang menghargai dan mendukung pelayanan Angela. Para penduduk pun menghormati apa yang dilakukan Angela dan menganggap dia sebagai seorang nabi perempuan dan seorang santa.

Suatu hari Angela berziarah ke Tanah Suci bersama teman-temannya. Dalam perjalanan ke tanah suci di Yerusalem, Angela mengalami kejadian pahit. Kedua matanya tiba-tiba menjadi buta. Namun, ia tetap bersemangat untuk mengunjungi tanah suci meski teman-temannya mengusulkan untuk tidak meneruskan perjalanannya. Angela tetap berteguh hati melanjutkan sambil berserah diri kepada Tuhan di sepanjang perjalanannya. Karena imannya yang begitu besar, Tuhan akhirnya memberikan mukjizat. Penglihatan Angela menjadi pulih kembali ketika ia pulang dari ziarah itu, tepat di tempat saat Angela mengalami kebutaan. Di tengah perjalanan itu pula bayangan visiun yang Angela alami saat berada di Desenzano melintas terus di pikirannya, yaitu penglihatan mengenai rombongan malaikat naik turun ke surga dan di antaranya terdapat kumpulan para gadis. Tiba-tiba dia mendengar suatu suara dalam hatinya: "Bukalah hati, Angela, sebelum engkau meninggal, engkau akan mendirikan perkumpulan wanita di Brescia yang menjadi harta Tuhan sendiri." Mendengar suara itu, Angela merasa tak layak dan ia sempat menunda pelaksanaanya hingga Tuhan mendesaknya dan menyatakan bahwa Dia akan mendampinginya selalu.

Setelah Angela kembali ke Brescia, ia mengumpulkan para pendukungnya dan membuat semacam biara yang sangat sederhana pada tahun 1533. Dibentuklah peraturan yang sederhana dan diadakan pelayanan pendidikan agama bagi anak-anak dan kaum miskin serta mengarahkan para pendukungnya pada karya cinta kasih lainnya. 12 orang tinggal bersamanya di dekat Gereja St. Afra, tetapi sejumlah wanita yang lain tinggal bersama keluarga dan saudara-saudarinya. 2 tahun kemudian 28 orang wanita yang mendukung Angela mempersembahkan diri sepenuhnya untuk melayani Tuhan. Angela menempatkan mereka dalam perlindungan St. Ursula, yaitu Santa pelindung pendidikan tertinggi di abad pertengahan yang dihormati sebagai pemimpin para wanita dan juga teladan martir dan keperawanan Kristen. Putri-putrinya yang mengabdi ini diberi nama Putri-Putri Ursulin.

Jadi tgl 25 November 1535 merupakan permulaaan didirikannya Ordo Suster-Suster Ursulin. Semasa hidup Angela sebagai ibu pendiri ordo, para suster tidak mengenakan busana kebiaraan tetapi mengenakan rok berwarna hitam, tidak ada kaul dan tidak ada komunitas. Mereka berkumpul bersama dalam kelompok dan menyembah Tuhan, melaksanakan tugas-tugas sebagaimana yang diberikan kepada mereka dan hidup kudus di tengah-tengah keluarga mereka. Ordo ini kemudian berkembang dan banyak perubahan terjadi. Namun, yang jelas ordo ini tak pernah kehilangan tujuan utamanya yaitu memberikan pendidikan agama pada anak-anak gadis terutama kepada mereka yang miskin. Angela wafat tanggal 27 Januari 1540 setelah mengalami sakit sebelumnya.

Setelah Angela wafat, kurang lebih 25 tahun kemudian, pemimpin Gereja mengizinkan biara itu hidup sungguh-sungguh seperti biara lainnya. Tahun 1807 Santa Angela dinyatakan sebagai orang kudus oleh Paus Pius VII. Biara yang didirikannya ini terus berkembang hingga saat ini.Santa Angela wafat meninggalkan sebuah perkumpulan yang kecil.....yang dalam 450 tahun terakhir bertumbuh menjadi suatu perhimpunan yang besar dengan putri-putrinya yang beraneka ragam tetapi spiritualitasnya sama : Spiritualitas santa Angela.

Tuhan telah memilih Santa Angela untuk mengembangkan perkumpulan para perawan demi tugas yang luhur, dan Santa Angela telah mengembangkan talenta yang dimilikinya sebagai pendidik anak-anak kecil, sehingga akhirnya membuahkan hasil yang gemilang. Bagaimana dengan kita sebagai umat yang telah dipilih dan dikasihi Tuhan, sudahkah mengembangkan talenta-talenta kita demi kemuliaan Tuhan sehingga tidak menjadi bakat yang terpendam?

DOA  SANTA  ANGELA

Tuhan,
Sinarilah kegelapan hatiku
Dan berikanlah rahmat-Mu
Aku lebih suka  mati dari pada menghina kemuliaan-Mu
Teguhkanlah  pengertian dan kasihku, ya Tuhan
Sehingga  menghalangiku  memalingkan diri dari kemuliaan wajah-Mu
Karena kemuliaan-Mu membuat setiap hati yang gelisah menjadi tenang
Tuhanku sumber  kehidupan dan pengharapanku
Kumohon tariklah hatiku yang  hina dina ini
Bakarlah diriku  dalam nyala api kasih-Mu
Terutama   semua keinginan  dan kasih  yang tak berkenan dihadapan-Mu
Terimalah ya Tuhan diriku yang sering terjatuh dalam noda dosa
Yang seringkali tak mampu mengenali yang baik dan yang  buruk
Kupersembahkan kepada-Mu
Semua pikiranku , kata-kata, dan perbuatanku
Semua yang kumiliki  baik yang nampak maupun tak nampak
Kuletakkan semuanya di bawah kaki salib-Mu seraya  memohon kemurahan-Mu

  memohon kemurahan-Mu

Sejarah Kemerdekaan Indonesia

SEJARAH INDONESIA MASA KEMERDEKAAN antara tahun 1945 - 1950an

Peristiwa Penting Sekitar Proklamasi

Sambutan Rakyat Indonesia terhadap Proklamasi Kemerdekaan

Perkembangan Kehidupan Ekonomi Keuangan, Politik, Pemerintahan Awal Kemerdekaan

Perjuangan Bangsa Indonesia Dalam Mempertahankan Kemerdekaan Dari Ancaman DisIntegrasi Bangsa Terutama Dalam Pergolakan Dan Pemberontakan

Sejarah Singkat Kota Surakarta

Cerita bermula ketika Sunan Pakubuwana II memerintahkan Tumenggung Honggowongso dan Tumenggung Mangkuyudo serta Komandan pasukan Belanda J.A.B Van Hohenndorff untuk mencari lokasi ibukota kerajaan Mataram Islam yang baru. Setelah mempertimbangkan faktor fisik dan non-fisik akhirnya terpilihlah suatu desa di tepi Sungai Bengawan yang bernama desa Sala ( 1746 Masehi atau 1671 Jawa ). Sejak saat itu desa Sala berubah menjadi Surakarta Hadiningrat dan terus berkembang pesat.

Kota Surakarta pada mulanya adalah wilayah kerajaan Mataram. Kota ini bahkan pernah menjadi pusat pemerintahan Mataram. Karena adanya Perjanjian Giyanti (13 Februari 1755) menyebabkan Mataram Islam terpecah karena propaganda kolonialisme Belanda. Kemudian terjadi pemecahan pusat pemerintahan menjadi dua yaitu pusat pemerintahan di Surakarta dan Yogyakarta. Pemerintahan di Surakarta terpecah lagi karena Perjanjian Salatiga (1767) menjadi Kasunanan dan Mangkunegaran.

Pada tahun 1742, orang-orang Tionghoa memberontak dan melawan kekuasaan Pakubuwana II yang bertahta di Kartasura sehingga Keraton Kartasura hancur dan Pakubuwana II menyingkir ke Ponorogo, Jawa Timur. Dengan Bantuan VOC pemberontakan tersebut berhasil ditumpas dan Kartasura berhasil direbut kembali. Sebagai ganti ibukota kerajaan yang telah hancur maka didirikanlah Keraton Baru di Surakarta 20 km ke arah selatan timur dari Kartasura pada 18 Februari 1745. Peristiwa ini kemudian dianggap sebagai titik awal didirikannya kraton Kasunanan Surakarta.

Pemberian nama Surakarta Hadiningrat mengikuti naluri leluhur, bahwa Kerajaan Mataram yang berpusat di Karta, kemudian ke Pleret, lalu pindah ke Wanakarta, yang kemudian diubah namanya menjadi Kartasura. Surakarta Hadiningrat berarti harapan akan terciptanya negara yang tata tentrem karta raharja (teratur tertib aman dan damai), serta harus disertai dengan tekad dan keberanian menghadapi segala rintangan yang menghadang (sura) untuk mewujudkan kehidupan dunia yang indah (Hadiningrat). Dengan demikian, kata “Karta” dimunculkan kembali sebagai wujud permohonan berkah dari para leluhur pendahulu dan pendirian kerajaan Mataram.

Sejarah nama kota Solo sendiri dikarenakan daerah ini dahulu banyak ditumbuhi tanaman pohon Sala ( sejenis pohon pinus) seperti yang tertulis dalam serat Babad Sengkala yang disimpan di Sana Budaya Yogyakarta. Sala berasal dari bahasa Jawa asli ( lafal bahasa jawa : Solo ) Pada akhirnya orang-orang mengenalnya dengan nama Kota Solo.

Nasi Liwet Wongso Lemu, Kenikmatan Masakan Khas Kota Surakarta

Nah! Kesempatan kali ini kami akan memberikan informasi makanan khas Solo yaitu Nasi Liwet. Yang asli atau sekitar Solo pasti dah hapal mati dengan makanan yang satu ini. Bagaimana tidak, makanan ini biasa dipangan mulai dari pagi sampai dengan malam hari. Cara mendapatkannya pun cukup mudah, mulai dari warung, lesehan, sampai dengan delivery (red: dijajakan keliling dengan bakul bambu). Makanan wajib coba buat para pembaca yang sedang atau ingin berwisata di Kota Solo.

Kalau biasanya nasi dimasak dengan menggunakan air, beda halnya dengan Nasi Liwet, nasi ini dimasak dengan menggunakan santan kelapa (red: seperti nasi gurih / nasi uduk), disajikan dengan sayur labu siam. Untuk lauknya disediakan beberapa macam seperti : opor ayam yang utuh maupun suwiran (potongan kecil-kecil), telur, ikan lele, rempelo / hati ayam, dll. Kemudian ditambah dengan areh (semacam bubur yang terbuat dari telur dan santan). Mengenai harga, pastinya terjangkau!

Tari Gambyong Surakarta – Sejarah Seni Tari dari Surakarta Jawa Tengah

Tari Gambyong Surakarta – Sejarah Seni Tari dari Surakarta Jawa Tengah

Tari Gambyong Surakarta foto gambar

Tari Gambyong adalah Seni tari yang berasal dari Surakarta Jawa Tengah. Asal mula tari Gambyong ini berdasarkan nama seorang penari jalanan (dalam bahasa jawanya penari jalanan disebut tledek, kadang terdengar kledek). Nama seorang penari ini adalah Gambyong. Ia hidup pada zaman Sinuhun Paku BUwono ke IV di Surakarta Sekitar tahun 1788 – 1820. Gambyong ini dikenal sebagai seorang penari yang cantik dan bisa menampilkan tarian yang cukup indah. Gambyong pun terkenal di seluruh wilayah Surakarta kemudian terciptalah Tari Gambyong. Jadi tari gambyong ini diambil dari Nama seorang Penari Wanita.


Tarian Gambyong ini merupakan salah satu jenis tari pergaulan di masyarakat. Seperti Tari Jaipong dari Jawa Barat yang juga merupakan tari pergaulan. Ciri khas dari pertunjukan tari gambyong ini adalah selalu dibuka atau di awali dengan gendhing pangkur sebelum tarian di mulai. Tari gambyong akan terlihat indah dan elok jika sang penari dapat menyelaraskan antara gerakan dan irama musik gendang. Karena, gendang sendiri umumnya disebut sebagai otot tarian dan pemandu gendhing.

Pada zaman dulu kala, yaitu pada zaman Surakarta. Instrumen pengiring tarian Jalanan (tledek) Gambyong ini dilengkapi dengan bonang dan gong. Galeman yang digunakan umumnya meliputi gong, kempul, kenong, kendang, gender, dan penerus gender. Semua instrumen tersebut selalu dibawa kemana-mana dengan cara dipikul

Tari Gambyong Surakarta foto gambar jawa tengah

Perlu diketahui bahwa ada salah satu instrumen yang tampak sederhana namun untuk memainkan bukanlah sesuatu yang mudah. yaitu Gendhang. Untuk memainkan gendang yang baik, penabuh gendang atau pengendang harus mampu jumbuh dengan keluwesan tarian, selain itu juga harus mampu berpadu dengan irama gending. Wajar sekali jika sering terjadi dimana seorang penari gambyong tidak dapat dipisahkan dari pengendang. Begitu pun sebaliknya, penabuh gendang yang telah memahami gerak-gerik si penari gambyong pun juga akan mudah memainkan gendang yang sesuai dengan penari gambyong.

Itulah penjelasan mengenai tari gambyong – seni tari dari Surakarta jawa tengah. Semoga Informasi dapat menambah pengetahuan kamu, dan tentunya bermanfaat bagi kamu yang membutuhkan.